Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: لاَ نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ. “Tidak sah nikah kecuali dengan keberadaan wali.” Dalam lafazh lain: لاَ نِكَاحَ إِلاَّ بِوَلِيٍّ، وَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لاَ وَلِيَّ لَهُ. “Tidak sah nikah kecuali dengan keberadaan wali, dan penguasa adalah wali bagi siapa (wanita) yang tidak mempunyai wali.”

Berikut ini urutan wali nikah nasab:
- Ayah
- Kakek
- Ayahnya Kakek (buyut)
- Saudara laki-laki seayah seibu (Kakak/Adik)
- Saudara laki-laki seayah
- Anak saudara laki-laki seayah seibu (Keponakan)
- Anak saudara laki-laki seayah
- Paman seayah seibu
- Paman seayah
- Anak paman seayah seibu (sepupu)
- Anak paman seayah
- Cucu paman seayah seibu
- Cucu paman seayah
- Paman ayah seayah seibu (kakak/adik kakek)
- Paman ayah seayah
- Anak paman ayah seayah seibu
- Anak paman ayah seayah
- Paman kakek seayah seibu (kakak/adik buyut)
- Paman kakek seayah
- Anak paman kakek seayah seibu
- Anak paman kakek seayah
- Wali hakim
Tertibnya wali nikah dimulai dari urut 1, bila tidak ada beralih ke urutan ke 2, dan selanjutnya.